Selasa, 30 Juni 2015

Pengalaman Bersepeda dengan tipe FR (freeride)



FR (freeride) , sebenarnya kelas FR ini lebih dominan ke DH (downhill) yang spesifikasi dari rangka/frame sepeda ini memenuhi spesifikasi DH hanya yang membedakannya adalah ukuran panjang dari e to e Rearshock nya, yaitu 20 s/22,2 mm untuk kelas FR dan 24 mm untuk kelas DH, dan untuk Fork depan, jika FR masih bias menggunakan single crown dengan ukuran 180mm, tapi jika sudah DH dwajibkan menggunakan double crown, karena untuk memperkuat dibagian depan. Mungkin hanya itu garis besar perbedanya FR dengan DH walaupun masih banyak lagi perbedaanya.
Sepeda dengan kelas FR ini banyak digunakan untuk medan berat dan juga untuk drop off yang biasa dibilang super waaww!!! Oleh kebanyakan orang yang baru mengetahuinya. Memang sepeda ini didesain intuk mengahadapi drop drop besar seperti itu, makannya rangka frame didesain sebegitu gagah dan kuat utk menghadapi drop.
Pengalaman saya saat ini, merasa ebih senang bias naik ke kelas FR, karena sebenarnya saya menyukai sebuah medan yang menantang, seperti drop off yang besar, saya merasa lebih berani karena didukung oleh sepeda saya sendiri, dan juga memiliki kebanggaan dan kepuasan tersendiri. Pada awalnya saat pertama menggunakan sepeda FR agak terlalu kaku, namun jadi terbiasa saat sering digunakan. Ada satu pengalaman dimana saya merasa terbang saat melewati drop off setinggi -/+ 3m, dsitu sensasinya begitu menakjuban, saya sempat merasa blank sesaat saat mencoba untuk pertama kalinya dan itu tidak membuat nyai saya ciutt , malah membuat saya ingin mencobanya lagi, lagi, dan lagi.

Ingat saran saya waktu saya membicarakan tentang XC, focus dan safety adalah prioritas utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar