FR (freeride) , sebenarnya kelas FR ini lebih dominan ke
DH (downhill) yang spesifikasi dari rangka/frame sepeda ini memenuhi
spesifikasi DH hanya yang membedakannya adalah ukuran panjang dari e to e Rearshock
nya, yaitu 20 s/22,2 mm untuk kelas FR dan 24 mm untuk kelas DH, dan untuk Fork
depan, jika FR masih bias menggunakan single crown dengan ukuran 180mm, tapi
jika sudah DH dwajibkan menggunakan double crown, karena untuk memperkuat
dibagian depan. Mungkin hanya itu garis besar perbedanya FR dengan DH walaupun
masih banyak lagi perbedaanya.
Sepeda dengan kelas FR ini banyak digunakan untuk medan
berat dan juga untuk drop off yang biasa dibilang super waaww!!! Oleh
kebanyakan orang yang baru mengetahuinya. Memang sepeda ini didesain intuk
mengahadapi drop drop besar seperti itu, makannya rangka frame didesain
sebegitu gagah dan kuat utk menghadapi drop.
Pengalaman saya saat ini, merasa ebih senang bias naik ke
kelas FR, karena sebenarnya saya menyukai sebuah medan yang menantang, seperti
drop off yang besar, saya merasa lebih berani karena didukung oleh sepeda saya
sendiri, dan juga memiliki kebanggaan dan kepuasan tersendiri. Pada awalnya
saat pertama menggunakan sepeda FR agak terlalu kaku, namun jadi terbiasa saat
sering digunakan. Ada satu pengalaman dimana saya merasa terbang saat melewati
drop off setinggi -/+ 3m, dsitu sensasinya begitu menakjuban, saya sempat
merasa blank sesaat saat mencoba untuk pertama kalinya dan itu tidak membuat
nyai saya ciutt , malah membuat saya ingin mencobanya lagi, lagi, dan lagi.
Ingat saran saya waktu saya membicarakan tentang XC, focus
dan safety adalah prioritas utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar