Minggu, 23 Maret 2014

Jurnal Pasar Faktor Produksi



Pasar Faktor Produksi


BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang
Latar Belakang Ekonomi dalam kajian keilmuan dapat dikelompokkan kedalam ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap unit ekonomi yang dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah ataupun perilaku dari sebuah industry, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini. Menurut Griffin R secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya alam,dan kewirausahaan. Dalam makalah ini kami menulis tentang pasar dan faktor-faktor produksi dimana judul makalah ini sangat berpengaruh dalam suatu perekonomian.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti:
1.      Apa pengertian dari pasar factor produksi:
a.       tenaga kerja
b.      Sumber daya Alam
c.       Modal
d.      kewirausahaan
2.      Apa pengertian pasar factor produksi?

Tujuan
1.      Membahas pasar factor produksi dalam bidang :
a.       Tenaga Kerja
b.      Sumber daya Alam
c.       Modal
d.      Kewirausahaan
2.      Membahas teori dari pasar factor produksi dalam bidang yang telah disebutkan diatas      



Bab II
Pembahasan

Pasar Faktor Produksi/Pasar Input
Kegiatan produksi akan dapat berjalan dengan baik apabila faktor produksi yang dibutuhkan tersedia. Keberadaan faktorfaktor produksi dapat diperoleh di pasar faktor produksi. Jadi pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran faktor-faktor produksi yang berupa alam (tanah), tenaga kerja, modal (uang), dan pengusaha (entrepreneur). Penawaran faktor produksi berasal dari konsumen dan permintaan faktor produksi berasal dari produsen, sehingga akan dihasilkan output yang nantinya akan dijual kepada konsumen. Tempat jual beli hasil produksi (output) tersebut dinamakan pasar hasil produksi.

Perbedaan Pasar Faktor Produksi dan Pasar Hasil Produksi


1.Macam-Macam Pasar Faktor Produksi/Pasar Input
Pasar input terdiri atas faktor-faktor produksi yang meliputi pasar sumber daya alam (tanah), sumber daya manusia (tenaga kerja), modal, dan pengusaha.
a.      Pasar Faktor Produksi Sumber Daya Alam/Tanah
Faktor produksi tanah adalah semua kekayaan alam yang terkandung dalam tanah, lautan, dan udara atau sering disebut sumber daya alam (natural resources). Jumlah tanah adalah tetap atau penawarannya tetap, maka kurva penawaran tanah bersifat inelastis sempurna (berbentuk garis lurus), sedangkan permintaan akan tanah terus bertambah, sehingga harga tanah akan semakin meningkat. Bila ditunjukkan dengan grafik akan tampak sebagai berikut.
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi SDA/tanah
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor
produksi SDA/tanah
Dari Gambar diatas, dapat kita lihat bahwa dengan bergesernya kurva DD ke D’D’ dan D”D” maka harga/sewa tanah akan mengalami kenaikan.
Proses terbentuknya harga tanah sangat tergantung dari permintaan tanah tersebut. Semakin tinggi permintaan tanah harga/sewa tanah akan semakin mahal dan sebaliknya.
Ada beberapa teori yang coba menjelaskan penyebab perbedaan sewa tanah :
1) Teori kesuburan asli tanah : sewa tanah tergantung tingkat kesuburan asli tanah. Jika tanah mempunyai kesuburan asli, hasil produksi akan lebih besar.
2) Teori perbedaan kesuburan tanah (David Ricardo): jika tanah punya tingkat kesuburan tinggi harga sewa akan tinggi dan sebaliknya.
3)  Teori letak tanah (Von thunen) : jika tanah terletak dekat fasilitas publik dan kegiatan ekonomi, harga sewa akan tinggi karena letak strategis memungkinkan banyak peluang ekonomi untuk mengembangkan usaha                              
4) Teori harga derivasi tanah : tergantung dari jumlah permintaan terhadap tanah.



b. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia
Faktor produksi tenaga kerja adalah semua tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, serta terdidik atau tidak terdidik, atau sering disebut dengan sumber daya manusia (human resources) yang melakukan kegiatan produksi barang/jasa. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.
1) Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.
2) Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.
3) Tinggi rendahnya laba pengusaha.
4) Adanya investasi dari pengusaha

Kurva pada pasar faktor produksi tenaga kerja dapat digambarkan sebagai berikut.
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi tenaga kerja.





Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi
tenaga kerja
Dari Gambar terlihat bahwa kurva penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S’ S’. Seiring dengan ditemukannya teknologi baru, pada kurva permintaan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar daripada permintaan, sehingga upah (wage) yang diberikan mengalami penurunan dari W menjadi W1.



Teori upah tenaga kerja :
1) Teori upah normal (David Ricardo): upah diberikan sesuai kemampuan perusahaan berdasarkan pada kemampuan keuangan perusahaan berdasarkan pada biaya hidup pekerja.
2) Teori upah besi (Ferdinand Lassalle): upah harus ditekan serendah mungkin untuk memperoleh keuntungan maksimal. Akibatnya upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini maka dibentuklah serikat pekerja.
3)  Teori dana upah (John Stuart Mill):  tergantung kesediaan jumlah modal untuk membayar upah. Jika jumlah penawaran tenaga kerja tiinggi maka tingkat upah akan rendah.
4) Teori upah etika (kaum Utopis): upah harus dapat mendorong pekerja untuk hidup layak.

c. Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar faktor produksi modal adalah tempat ditawarkannya barang-barang modal untuk kepentingan proses produksi. Pengertian barang modal tidak hanya berupa mesin-mesin ataupun peralatan saja, tetapi juga modal uang (yang merupakan dana untuk membeli barang-barang modal). Modal yang berupa uang diperoleh dari tabungan dan pinjaman, yang nantinya akan digunakan untuk investasi.
Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal.Diharapkan dengan investasi tersebut, permintaan dan penawaran akan barang modal mengalami penigkatan, sehingga kurva permintaan (D) dan kurva penawaran (S) bergeser ke kanan. Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal tampak seperti Gambar berikut.




Kurva permintaan dan penawaran pada pasar
faktor produksi modal.



Teori bunga modal
1)  Teori produktivitas (JS. Mill): modal pinjaman digunakan untuk kegiatan usaha produktif      
2)  Teori abstinence/pengorbanan : diberikan sebagai balas jasa atas investasi yang tidak digunakan oleh perusahaan lain. Dengan demikian pemilik modal mendapat balas jasa ayas pengorbanan menunggu modal kembali.
3)  Teori agio (Von bawerk) : diberikan ats kerugiana perbedaan nilai, alasan kerugian antara lain
-  Alasan ekonomi : nilai uang sekarang lebih tinggi dari nilai uang satu tahun mendatang
-  Alasan psikologi : asumsi bahwa nilai dan alat pemuas kebutuhan pada masa datang lebih rendah
-  Alasan teknik : barang modal dapat digunakan untuk proses produksi selanjutnya.
4)  Teori liquidity preference (JM.Keynes) : bunga modal diberikan sebagai ganti rugi atas pengorbanan karena tidak menggunakan uang liquid akibat dipinjam orang lain.
5)  Teori bunga dinamis (JB.Schumpeter) : barang modal yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilka laba. Sebagian laba usaha diberikan kepada pemilik modal sebagai bunga.
e.       Pasar Faktor Produksi Pengusaha (Kewirausahaan)
Faktor produksi pengusaha merupakan orang-orang yang berjiwa wiraswasta atau mempunyai kecakapan dalam tata laksana perusahaan (managerial skill). Pengusaha mempunyai peranan yang sangat menentukan, yaitu mengorganisasi faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Teori laba usaha :
1) Teori inovasi (JB.Schumpeter) : peningkatan laba perusahaan diperoleh jika wirausahawan mengembangkan produk baru atau melakukan inovasi atas produknya. 
2) Teori nilai lebih (Kael Marx) : laba diperoleh akrena ada pembayaran upah yang rendah dibandingkan jasa pekerja kepada perusahaan. Artinya laba diperoleh dari upah yang tidak dibayarkan perusahaan kepada pekerja.
3) Teori keuntungan (JB say) : wirausahawan memiliki tugas memimpin dan mengelola perusahaan agar memperoleh laba. Jika wirausaha berinvestasi di perusahaan ia juga akan memperoleh bunga modal.
4) Teori resiko usaha ( Hawley) : wirausaha akan menanggung resiko kerugian jika usaha yang dikelola gagal. 
5) Teori residu (David Ricardo) : pengusaha akan memperoleh laba jika ada kelebihan penerimaan perusahaan yang dihasilkan dari selisih pendapatan total dikurangi biaya total. Kelebihan inilah yang akan diberikan kepada wirausaha sebagai bunga modal.


BAB III
Kesimpulan
Dari yang telas di jelaskan diatas bahwa pasar adalah suatu institusi yang pada umumnya tidak berwujud secara fisik yang mempertemukan penjual dan pembeli suatu komoditas. 2. Bentuk-bentuk pasar dibagi menjadi 4 yaitu : pasar persaingan sempurna, pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli dan pasar monopoli. 3. Faktor-faktor produksi ada dua macam yaitu: faktor produksi asli atara lain alam (tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, hewan dan barang tambang), tenaga kerja (menurut sifat kerja antara lain tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani, menuruk kualitas kerja antara lain tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, tenaga kerja terdidik dan terlatih, dan tenaga kerja terlatih), yang kedua adalah faktor produksi turunan yaitu modal dan keahlian. 4. Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output.



 


Daftar Pustaka
·         Armico, 2005 Sugianto, Dkk, “ Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehentif”, Jakarta ; Gramedia Pustaka Utama, 2007

Senin, 10 Maret 2014

Analisis dan pengaruh tata tulis ilmiah



Analisis
             Analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.

Tata tulis karya ilmiah
            Tata tulis dalam pembuatan karya ilmiah sangatlah penting, karena dapat membantu dalam kesalahan dalam penulisan ilmiah. Dibawah ini adalah tata tulis dalam karya ilmiah :

  • ·         Pendahuluan
Bab ini berisi ketentuan tentang isi laporan, penyajian laporan, dan tatatulis secara umum. 

  • ·         Tujuan
1. Mahasiswa memahami bagan tulisan ilmiah, panduan umum, dan tata tulis secara umum.
2. Mahasiswa dapat membuat laporan penelitian dengan aturan tata tulis yang berlaku umum.

  • ·         Bagan Tulisan Ilmiah
Bagan tulisan ilmiah secara umum minimal terdiri dari tiga bab (bab pendahuluan, bab isi, dan bab penutup) seperti contoh bagan di bawah ini.Akan tetapi, dapat dikembangkan menjadi beberapa bab lagi tergantung pada kedalaman materi yang sedang dibahas.

·         Bagian Pendahuluan (pelengkap awal):
halaman judul
kata pengantar
daftar isi (daftar tabel)
abstrak 

·         Bagian Isi:
BAB  1  PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penelitian
1.4Ruang Lingkup Masalah
1.5Anggapan Dasar, Hipotesis
1.6Teori
1.7Pengumpulan Data

BAB  2  PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Data
2.2 Analisis Data
2.3 Interpretasi Data

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

·         Bagian Penutup (pelengkap akhir):
Daftar Pustaka
(Lampiran)


Contoh dalam penulisan tanda baca :

    Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan Kamus (Keputusan Mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September 1987). Berikut ini beberapa kaĆ­dah penting yang perlu diperhatikan.

Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.

Tidak Baku                                                                Baku
Sampel dipilih secara acak .                                        Sampel dipilih secara acak.
Data dianalisis dengan teknik korelasi ,                      dianalisis dengan teknik korelasi,
   anova ,dan regresi ganda.                                        anova, dan regresi ganda.
…dengan teori ; kemudian …                                    … dengan teori; kemudian …
… sebagai berikut :                                                      … sebagai berikut:
Hal itu tidak benar !                                                    Hal itu tidak benar!
Benarkah hal itu ?                                                       Benarkah hal itu?
Jumlahnya sekitar 20 %.                                             Jumlahnya sekitar 20%.
Buahnya besar, merah dan manis.                               Buahnya besar, merah, dan manis.

Tanda kutip (“…”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa yang diapit.

Tidak Baku                                                                Baku
Kelima kelompok ” sepadan ”.                                    Kelima kelompok ”sepadan”.
Tes tersebut dianggap baku                                        Tes tersebut dianggap baku
( standardized ).                                                          (standardized).

Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.

Tidak Baku                                                                Baku
Tidak berbelit - belit.                                                   Tidak berbelit-belit.
Ini terjadi selama tahun 1942 – 1945.                          Ini terjadi selama tahun 1942–1945.
Teknik analisis yang dipakai di sini                             Teknik analisis yang dipakai di    sini
-- kuantitatif dan kualitatif – perlu ditinjau.               --kuantitatif dan kualitatif–perlu ditinjau.
Dia tidak / belum mengaku.                                        Dia tidak/belum mengaku.







sumber :