Pasar Faktor Produksi
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
Latar Belakang
Latar Belakang Ekonomi dalam kajian keilmuan
dapat dikelompokkan kedalam ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro
mempelajari bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap unit ekonomi
yang dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah ataupun
perilaku dari sebuah industry, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah
proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas
cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun
tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor
fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap
sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin
pentingnya peran informasi di era globalisasi ini. Menurut Griffin R secara total, saat ini ada lima hal
yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal
(capital), sumber daya alam,dan kewirausahaan. Dalam makalah ini kami menulis tentang pasar dan
faktor-faktor produksi dimana judul makalah ini sangat berpengaruh dalam suatu
perekonomian.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini seperti:
1.
Apa pengertian dari
pasar factor produksi:
a. tenaga kerja
b. Sumber
daya Alam
c. Modal
d. kewirausahaan
2.
Apa pengertian pasar
factor produksi?
Tujuan
1. Membahas
pasar factor produksi dalam bidang :
a. Tenaga
Kerja
b. Sumber
daya Alam
c. Modal
d. Kewirausahaan
2. Membahas
teori dari pasar factor produksi dalam bidang yang telah disebutkan diatas
Bab II
Pembahasan
Pasar
Faktor Produksi/Pasar Input
Kegiatan produksi akan
dapat berjalan dengan baik apabila faktor produksi yang dibutuhkan tersedia. Keberadaan
faktorfaktor produksi dapat diperoleh di pasar faktor produksi. Jadi pasar
faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran faktor-faktor
produksi yang berupa alam (tanah), tenaga kerja, modal (uang), dan pengusaha
(entrepreneur). Penawaran faktor produksi berasal dari konsumen dan permintaan
faktor produksi berasal dari produsen, sehingga akan dihasilkan output yang
nantinya akan dijual kepada konsumen. Tempat jual beli hasil produksi (output)
tersebut dinamakan pasar hasil produksi.
1.Macam-Macam
Pasar Faktor Produksi/Pasar Input
Pasar
input terdiri atas faktor-faktor produksi yang meliputi pasar sumber daya alam
(tanah), sumber daya manusia (tenaga kerja), modal, dan pengusaha.
a.
Pasar
Faktor Produksi Sumber Daya Alam/Tanah
Faktor produksi tanah adalah semua kekayaan alam yang terkandung dalam tanah, lautan, dan udara atau sering disebut sumber daya alam (natural resources). Jumlah tanah adalah tetap atau penawarannya tetap, maka kurva penawaran tanah bersifat inelastis sempurna (berbentuk garis lurus), sedangkan permintaan akan tanah terus bertambah, sehingga harga tanah akan semakin meningkat. Bila ditunjukkan dengan grafik akan tampak sebagai berikut.
Faktor produksi tanah adalah semua kekayaan alam yang terkandung dalam tanah, lautan, dan udara atau sering disebut sumber daya alam (natural resources). Jumlah tanah adalah tetap atau penawarannya tetap, maka kurva penawaran tanah bersifat inelastis sempurna (berbentuk garis lurus), sedangkan permintaan akan tanah terus bertambah, sehingga harga tanah akan semakin meningkat. Bila ditunjukkan dengan grafik akan tampak sebagai berikut.
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada
pasar faktor
produksi SDA/tanah
produksi SDA/tanah
Dari Gambar diatas, dapat kita lihat bahwa
dengan bergesernya kurva DD ke D’D’ dan D”D” maka harga/sewa tanah akan
mengalami kenaikan.
Proses terbentuknya harga tanah sangat
tergantung dari permintaan tanah tersebut. Semakin tinggi permintaan tanah
harga/sewa tanah akan semakin mahal dan sebaliknya.
Ada beberapa teori yang coba menjelaskan
penyebab perbedaan sewa tanah :
1) Teori kesuburan asli
tanah : sewa tanah tergantung tingkat kesuburan asli tanah. Jika tanah
mempunyai kesuburan asli, hasil produksi akan lebih besar.
2) Teori perbedaan kesuburan tanah
(David Ricardo): jika tanah punya tingkat kesuburan tinggi harga sewa akan
tinggi dan sebaliknya.
3) Teori letak tanah (Von
thunen) : jika tanah terletak dekat fasilitas publik dan kegiatan ekonomi,
harga sewa akan tinggi karena letak strategis memungkinkan banyak peluang
ekonomi untuk mengembangkan
usaha
4) Teori harga derivasi
tanah : tergantung dari jumlah permintaan terhadap tanah.
b.
Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia
Faktor produksi tenaga kerja adalah semua tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, serta terdidik atau tidak terdidik, atau sering disebut dengan sumber daya manusia (human resources) yang melakukan kegiatan produksi barang/jasa. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.
Faktor produksi tenaga kerja adalah semua tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, serta terdidik atau tidak terdidik, atau sering disebut dengan sumber daya manusia (human resources) yang melakukan kegiatan produksi barang/jasa. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.
1)
Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.
2) Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.
3) Tinggi rendahnya laba pengusaha.
4) Adanya investasi dari pengusaha
2) Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.
3) Tinggi rendahnya laba pengusaha.
4) Adanya investasi dari pengusaha
Kurva pada pasar faktor produksi tenaga kerja
dapat digambarkan sebagai berikut.
Pergeseran
kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi
tenaga kerja
tenaga kerja
Dari
Gambar terlihat bahwa kurva penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai
dengan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan
menjadi S’ S’. Seiring dengan ditemukannya teknologi baru, pada kurva
permintaan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar daripada
permintaan, sehingga upah (wage) yang diberikan mengalami penurunan dari W
menjadi W1.
Teori
upah tenaga kerja :
1) Teori upah normal (David
Ricardo): upah diberikan sesuai kemampuan perusahaan berdasarkan pada kemampuan
keuangan perusahaan berdasarkan pada biaya hidup pekerja.
2) Teori upah besi (Ferdinand
Lassalle): upah harus ditekan serendah mungkin untuk memperoleh keuntungan
maksimal. Akibatnya upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk mengatasi hal ini maka dibentuklah serikat pekerja.
3) Teori dana upah (John
Stuart Mill): tergantung kesediaan jumlah modal untuk membayar upah.
Jika jumlah penawaran tenaga kerja tiinggi maka tingkat upah akan rendah.
4) Teori upah etika (kaum Utopis):
upah harus dapat mendorong pekerja untuk hidup layak.
c.
Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar faktor produksi modal adalah
tempat ditawarkannya barang-barang modal untuk kepentingan proses produksi.
Pengertian barang modal tidak hanya berupa mesin-mesin ataupun peralatan saja,
tetapi juga modal uang (yang merupakan dana untuk membeli barang-barang modal).
Modal yang berupa uang diperoleh dari tabungan dan pinjaman, yang nantinya akan
digunakan untuk investasi.
Diharapkan
dengan investasi tersebut, permintaan dan penawaran akan barang modal mengalami
penigkatan, sehingga kurva permintaan (D) dan kurva penawaran (S) bergeser ke
kanan. Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal tampak
seperti Gambar berikut.
Kurva
permintaan dan penawaran pada pasar
faktor produksi modal.
faktor produksi modal.
Teori
bunga modal
1) Teori produktivitas (JS.
Mill): modal pinjaman digunakan untuk kegiatan usaha
produktif
2) Teori
abstinence/pengorbanan : diberikan sebagai balas jasa atas investasi yang tidak
digunakan oleh perusahaan lain. Dengan demikian pemilik modal mendapat balas
jasa ayas pengorbanan menunggu modal kembali.
3) Teori agio (Von
bawerk) : diberikan ats kerugiana perbedaan nilai, alasan kerugian antara
lain
- Alasan ekonomi : nilai uang
sekarang lebih tinggi dari nilai uang satu tahun mendatang
- Alasan psikologi : asumsi
bahwa nilai dan alat pemuas kebutuhan pada masa datang lebih rendah
- Alasan teknik : barang
modal dapat digunakan untuk proses produksi selanjutnya.
4) Teori liquidity preference
(JM.Keynes) : bunga modal diberikan sebagai ganti rugi atas pengorbanan karena
tidak menggunakan uang liquid akibat dipinjam orang lain.
5) Teori bunga dinamis
(JB.Schumpeter) : barang modal yang digunakan dalam proses produksi akan
menghasilka laba. Sebagian laba usaha diberikan kepada pemilik modal sebagai bunga.
e.
Pasar
Faktor Produksi Pengusaha (Kewirausahaan)
Faktor produksi pengusaha merupakan orang-orang yang berjiwa wiraswasta atau mempunyai kecakapan dalam tata laksana perusahaan (managerial skill). Pengusaha mempunyai peranan yang sangat menentukan, yaitu mengorganisasi faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Faktor produksi pengusaha merupakan orang-orang yang berjiwa wiraswasta atau mempunyai kecakapan dalam tata laksana perusahaan (managerial skill). Pengusaha mempunyai peranan yang sangat menentukan, yaitu mengorganisasi faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Teori laba usaha :
1) Teori
inovasi (JB.Schumpeter) : peningkatan laba perusahaan diperoleh jika
wirausahawan mengembangkan produk baru atau melakukan inovasi atas
produknya.
2) Teori
nilai lebih (Kael Marx) : laba diperoleh akrena ada pembayaran upah yang rendah
dibandingkan jasa pekerja kepada perusahaan. Artinya laba diperoleh dari upah
yang tidak dibayarkan perusahaan kepada pekerja.
3) Teori
keuntungan (JB say) : wirausahawan memiliki tugas memimpin dan mengelola
perusahaan agar memperoleh laba. Jika wirausaha berinvestasi di perusahaan ia
juga akan memperoleh bunga modal.
4) Teori
resiko usaha ( Hawley) : wirausaha akan menanggung resiko kerugian jika usaha
yang dikelola gagal.
5) Teori residu
(David Ricardo) : pengusaha akan memperoleh laba jika ada kelebihan penerimaan
perusahaan yang dihasilkan dari selisih pendapatan total dikurangi biaya total.
Kelebihan inilah yang akan diberikan kepada wirausaha sebagai bunga modal.
BAB III
Kesimpulan
Dari yang telas di jelaskan diatas bahwa pasar adalah suatu institusi yang pada umumnya tidak berwujud
secara fisik yang mempertemukan penjual dan pembeli suatu komoditas. 2.
Bentuk-bentuk pasar dibagi menjadi 4 yaitu : pasar persaingan sempurna, pasar
persaingan monopolistik, pasar oligopoli dan pasar monopoli. 3. Faktor-faktor
produksi ada dua macam yaitu: faktor produksi asli atara lain alam (tanah, air,
udara, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, hewan dan barang tambang), tenaga kerja
(menurut sifat kerja antara lain tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani,
menuruk kualitas kerja antara lain tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih, tenaga kerja terdidik dan terlatih, dan tenaga kerja terlatih), yang
kedua adalah faktor produksi turunan yaitu modal dan keahlian. 4. Produksi
adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output.
Daftar Pustaka
·
Armico, 2005 Sugianto, Dkk, “ Ekonomi Mikro
Sebuah Kajian Komprehentif”, Jakarta ; Gramedia Pustaka Utama, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar